Senin, 24 Oktober 2011

KASIH SAYANG SEORANG KAKAK !!!!!!!!!!!!!!

KASIH SAYANG SEORANG KAKAK
BY: SINYE POLANI
“De, kakak udah nggak sanggup lari lagi.” Ujar Dicky ngosngossan.
“ah, kakak payah, ya udah kalau gitu kita masuk ke dalam aja yah, aku kasian ama kakak sih, udah cape kayak gitu.” Ujar Dhea.
“dari tadi kek, kakak udah cape banget, sekarang kakak mau minum sepuas-puasnya.” Ujar Dicky sambil meluk adiknya Dhea.
Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah mereka untuk istirahat setelah lari-larian di halaman depan. Mereka berdua terlihat saling menyanyangi satu sama lain. Dicky dan Dhea adalah sodara kembar, untuk bedain mereka berdua nggak terlalu sulit, karena mereka bukan kembar identik. Mereka mempunyai perbedaan yang lumayan berbeda, Dicky tipe cowok yang maskulin, dan ramah ama cewe, dan Dhea tipe cewe yang sportif dan cerdas. Walaupun berbeda mereka tetap saling menyanyangi.
Saat mereka sedang duduk-duduk di tersa belakang sambil minum-minum, tiba-tiba bunyi mobil orang tuanya berbunyi..
“ah, kak papa ama mama udah pulang.” Ujar Dhea tersenyum, sambil meletakkan gelas di meja.
“ke depan yuk De, samperin papa ama mama.” Ajak Dicky, sambil bangkit dan menuju ke pintu depan buat bukain pintu buat orang tuanya.
“tungguin aku kak.” Teriak Dhea berlari mengejar kakaknya yang sudah menuju ke depan.
Mereka pun membukakan pintu buat orang tua mereka.
“sore ma, pa” sapa mereka berdua, sambil mencium tangan orang tua mereka.
“sore sayang, kok kalian keringatan sih???” tanya mamanya, sambil merangkul kedua anaknya.
“ia ma, Dhea dan ka Dicky habis olahraga sore.” Ujar Dhea cengengesan.
“hmhmhm, kok anak papa aktif banget sih..” ujar papanya.
“ia pa, aktif banget sih ne Dhea. Aku sampai cape lari-lari kejar dia.” Gerutu Dicky.
“huh, ka Dicky aja nih yang payah, masa kita baru lari 3 putaran udah capek, katanya anak basket, kok lari dikit aja udah cape sih.” Sahut Dhea.
“udah-udah jangan ribut gini dong. Papa mau ngajak mama dinner malam ini, jadi kalian jaga rumah yah sayang.” Ujar mamanya sambil tersenyum.
“ya udah kalau gitu, aku juga mau jalan ama ka Dicky ke mall ma, boleh khan???” ujar Dhea.
“boleh sih sayang tapi ingat jangan lama-lama, kalian khan harus belajar sayang.” Ujar mamanya.
“hore..” sahut mereka berbarengan.
Mereka berdua pun langsung lari menuju ke kamar masing-masing buat siap-siap. Sementara orang tua mereka hanya bisa tersenyum melihat tingkah ke dua anak mereka.
“De  cepetan, kakak tunggu di bawah yah.” Ujar Dicky dari luar kamar Dhea.
“ia kak, ” sahut Dhea dari dalam.
Dicky pun turun ke bawah sambil nungguin Dhea.
“udah siap sayang??” tanya mamanya.
“udah dong mam,” ujar Dicky, sambil duduk di sebelah mamanya.
“Dhea mana sayang??” tanya mamanya.
“masih di atas mam, biasa cewe, kalau siap lama.” Ujar Dicky.
Tiba-tiba Dhea nongol dari atas.
“hayo, pasti lagi ngomongin aku khan??” selidik Dhea.
“ngapain ngomongin kamu, emangnya nggak ada topik lain apa.” Ujar Dicky.
“huh dasar ka Dicky, gitu aja kok marah. Jangan di simpan dalam hati kak, nanti nggak bae.” Nasehat Dhea.
“nggak kok, kaka cuman bercanda. Ya udah yuk jalan, nanti keburu malam.” Ujar Dicky.
“mama, Dhea ama ka Dicky jalan dulu yah.” Pamit Dhea, sambil mencium tangan mamanya.
“hati-hati ya sayang, Dicky jangan ngebut-ngebut yah sayang, jagain ade mu.” Pesan mama.
“ia ma, aku bakalan ingat deh, bilang sama papa kita jalan dulu yah ma.” Ujar Dicky sambil mencium tangan mamanya.
Mereka berduapun bergegas masuk ke mobil. Dicky pun segera menjalankan mobil ke tujuan mereka.
“mau ke mall mana De??” tanya Dicky.
“ke PIM aja kak, aku mau ambil kalung pesanan aku, setelah itu kita langsung ke 21 buat nonton yah kak.” Ujar Dhea.
“berarti ke PIM nya bentar aja khan, setelah itu kita langsung otw ke 21.” Ujar Dicky.
“ia kak.” Sahut Dhea.
“kalau gitu, kaka tunggu di luar aja yah, kamu yang masuk ke dalam trus ambil kalungnya, supaya langsung jalan yah.” Ujar Dicky, sambil memerhatikan jalan yang macet.
“ya udah deh kalau gitu kak.” Ujar Dhea.
Setelah menempuh perjalanan sejam akhirnya mereka sampai juga di PIM....
“aku ke dalam ya kak,” ujar Dhea sambil ambil dompetnya di tas.
“ati-ati de.” Ujar Dicky.
“ia kak.” Ujar Dhea sambil keluar dari mobil.
Dhea pun masuk kedalam PIM buat ambil pesanan kalungnya. Setelah muter-muter dia pun menemukan konter yang bikinin kalungnya. Ia pun segera mempercepat langkahnya, tiba-tiba ada yang nabrak dia dan menumpahkan minuman di bajunya.
“aduh sorry yah mba,” ujar si penabrak yang kebetulan cowo.
“aduh mas, kalau jalan tuh liat-liat dong, mas pikir baju saya ini gampang di bersihkan apa??” omel Dhea.
“aduh mba, saya juga tau kalau saya salah, saya khan udah minta maaf mba, saya juga nggak sengaja kali.” Ujar cowo itu.
“hey, kok mas sih yg marah-marah sih, mas yang nabrak kok, malah marahin saya sih.” Ujar Dhea sambil mengangkat mukanya ingin melihat muka cowo yang ngomel-ngomel nggak jelas ini.
Dhea hanya bisa terpana ketika melihat cowo di depannya, dia nggak dapat berkata-kata lagi.
“hello mba, jangan liatin saya kayak gitu dong.” Ujar cowo itu.
“siapa juga yangliatin kamu, saya hanya pengin bunuh kamu aja,.” Ujar Dhea.
“mba, saya hanya nabrak mba, kenapa mba mpe mau bunuh saya, saya salah apa emangnya mba??” ujar cowok itu.
“terserah mas deh, mau marah kek. Apa kek, saya nggak peduli, saya mau jalan aja.” Ujar Dhea meninggalkan cowo tersebut yang terkaget-kaget.
Setelah Dhea pergi, cowo tersebut hanya bisa tersenyum. Cowo tersebut hanya bisa berkata, “baru pertama kali ada cewe yang kayak gitu, gw harus bisa taklukin tuh cewe, apapun caranya.”
Setelah mengambil pesanannya Dhea pun kembali ke mobilnya nemuin kakaknya. Tanpa sepengetahuan Dhea cowo yang tadi nabrak dia, ngikutin dia dari dia di konter kalung mpe sekarang dia mau balik.
“udahan De?? Kok lama banget sih??” tanya Dicky, ketika Dhea masuk dalam mobil.
“tadi ada masalah kak.” Gerutu Dhea.
“masalah apa mangnya?? Kalungnya nggak sesuai??” tanya Dicky, sambil menghidupkan mobil.
“bukan itu kak.” Ujar Dhea.
“jadi apa dong???” tanya Dicky, sambil menyodorkan uang parkir, ke petugas parkir.
“huft, tadi ada cowo yang nabrak aku kak, trus minumannya tumpah di baju aku, trus bukannya minta maaf dia malah ngomel-ngomel kak.” Jelas Dhea.
“kenapa nggak telpon kakak De, biar tuh cowo kakak pites.” Ujar Dicky.
“ah kakak, tanpa bantun kakak pun aku udah pites kepalanya.” Ujar Dhea sambil tersenyum.
“ya udah jangan cemberut lagi, kita khan mau nonton film kesukaan kamu.” Ujar Dicky menenangkan.
“ia kak, aku udah nggak sabar buat nonton.” Ujar Dhea girang.
Mereka berdua pun bercandaan terus. Tanpa mereka sadari kalau cowo yang tadi nabrak Dhea ikutin mereka terus.
“jadi tuh cewe udah ada cowo, hmmp aku bakal bikin mereka berdua putus, dan aku akan peringatin tuh cowo, agar nggak dekat-dekat sama tuh cewe.” Ujar cowo itu.
Dicky dan Dhea pun sampai di 21. Sesampai di sana mereka langsung beli tiket dan segera masuk,. Dan tanpa merekasadari juga kalau cowo yang tadi masih ngikutin mereka berdua.
“ih ka, tadi filmnya bagus banget, nanti yang part ke 2 aku harus nonton lagi ka, tapi kakak nemenin aku yah.” Ujar Dhea sambil bergelayut manja di tangan Dicky.
Dicky pun hanya tersenyum. “ia kakak janji deh, kakak juga ketagihan sama tuh film De.” Ujar Dicky.
“hahaha, akhirnya kakak ku tertarik juga dengan film kayak gituan.” Ujar Dhea senang.
“jadi, kamu senang gitu kalau kakak suka ama film itu???” tanya Dicky.
“seneng dong kak, jadi aku punya temen buat nonton kak.” Ujar Dhea.
“kamu ini bisa aja. Ya udah kita pulang yuk, kakak besok ada ulangan matematika nih.” Ujar Diky.
“ia kakak ku, besok juga aku da ulangan sejarah..” ujar Dhea.
Mereka berduapun bergegas keluar dari gedung bioskop untuk pulang ke rumah.
***
Udah seminggu berlalu dari insiden tabrakan antara Dhea dan cowo tersebut, sekarang di sekolah Dhea ada anak baru, dan denger-denger anak baru tersebut bakalan sekelas sama Dhea. Dan saat ini di kelas Dhea, anak-anaknya pada penasaran sama anak baru yang katanya misterius itu. Tiba-tiba, bu guru masuk bersama anak baru itu.
“selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan teman baru, jadi kalian harus bersikap baik sama dia yah.” Ujar ibu guru.
“ia bu guru.” Ujar anak-anak.
“baik, Satria silahkan perkenalkan nama kamu.” Perintah bu guru kepada anak baru ini yang ternyata namanya Satria.
“baik trimakasih bu guru atas waktunya. Perkenalkan nama saya “SATRIA KUSUMAWIJAYA”. Saya murid pindahan dari Surabaya. Trimakasih.” Ujar Satria.
“baik mungkin itu saja perkenalan singkat dari satria, mungkin kamu bisa duduk di sebelah Dhea.” Ujar buguru.
“baik bu.” Ujar satria.
Pelajaran di kelas pun segera di lanjutkan. Tapi, selama pelajaran Dhea nggak konsen ke papan, tapai ke cowo yang duduk di sebelahnya, dia merasa kayak pernah liat nih cowo tapi, dia nggak tau liat dimana. Satria pun merasa kegelisahan Dhea, dia takut kalau misalkan Dhea sadar kalau sebenarnya dia itu cowo yang nabrak Dhea minggu lalau di PIM. Satria pun tidak mau buang waktu, dia pun segera mengajak Dhea berkenalan. Dan dari tatapan mata Satria membuat Dhea jatuh cinta.
Setiap hari Satria datang ke rumahnya Dhea,dan setiap dia datang ke rumahnya Dhea dia tidak pernah ketemu dengan Dicky. Jadi sampai saat ini dia belum tau kalau cowok yang jalan sama Dhea itu adlah kakaknya Dhea.
Suatu sore saat Dhea sedang menunggu Satria di halaman depan rumahnya. Kebetulan Dhea di temenin Dicky, Dicky sebenernya penasaran dengan cowok yang sudah membuat adiknya ini mempunyai semangat hidup yang sangat besar.
“tumben kakak ada di rumah jam segini, biasanya, kakak ada latian basket,???” tanya Dhea.
“hari ini kakak khusus ada di rumah buat kamu.” Ujar Dicky.
“oh ya, kakak serius???” tanya Dhea.
“ia kakak serius De.” Ujar Dicky.
Dhea pun merasa sangat beruntung punya kakak seperti Dicky, ia pun memeluk Dicky sangat erat dan berkata. “Dhea sayang banget sama kakak.” Ujar Dhea.
“kakak juga sayang sama kamu, dan kakak nggakpengen kamu jatuh cinta sama orang yg salah sayang.” Ujar Dicky, sambil memeluk Dhea semakin erat.
Tiba-tiba, tanpa mereka sadari kalau Satria melihat semuanya dari jauh, ia pun sangat marah. Ia pun datang menghampiri Dicky dan Dhea yang sedang berpelukan.
“dasar cowok nggak tau diri, berani-beraninya lo meluk cewek gw. Lo mau dapt hajar.” Ujar Satria sambil memegang kerah baju Dicky.
“Sat, kamu denger dulu penjelasan aku.” Ujar Dhea, berusaha melerai.
“kamu nggak usah belain dia deh De, jelas-jelas aku liat kamu peluk dia, dan kamu masih mau belain dia.” Ujar Satria emosi.
“ok kalau kamu berfikir kayak gitu, mulai sekarang kita berdua putus, dan anggap aja kita nggak pernah saling kenal.” Ujar Dhea.
“jadi kamu lebih milih cowok brengsek ini dari pada aku Dhe???” tanya Satria.
“ia aku lebih milih dia, dan asal kamu tau dia bukan cowo brengsek kayak kamu. Kamu pikir aku nggak tau kamu itu sebenarnya siapa Sat. Kamu itu berandalan di Surabaya, dan kamu pindah ke sini untuk memperluas bisnis kamu memperdagangkan narkoba khan??” ujar Dhea.
“jadi mulai sekarang kamu lebih milih dia dari aku, berarti cowok ini juga harus pergi dari hidup kamu.” Ujar Satria.
“kamu salah besar Sat, dia itu kakak aku yang aku mau kenalin sama kamu hari ini, tapi kamu yang membuat semuanya berantakan. Dan sekarang aku minta kamu untuk pergi dari rumah aku sekarang juga, sebelum aku panggilin satpam.” Ujar Dhea.
Satria pun sangat terpukul dengan kenyataan yang sebenarnya. Dia pun segera beranjak dari rumah Dhea. Tinggallah Dhea dan Dicky sendiri.
“maaffin aku kak, aku nggaktau kalau sebenarnya dia seperti itu.” Ujar Dhea, sambil nangis.
“jangan nangis sayang, kakak udah tau kalau dia sebenarnya siap, tapi kakak mau kamu tau yang sebenarnya, kakak nggak mau kamu tau dari kakak sayang. Karena kakak sayang banget sama kamu.” Ujar Dicky, sambil memeluk Dhea.
“maksih kak. Kakak udah mau nyadarin aku, dan kakak udah sayang ama aku.” Ujar Dhea.
“ia sayang.” Ujar Dicky.
Akhirnya Dhea pun tau kalau kasih sayang kakaknya sangat besar melebihi apapun.
THE END

Sabtu, 22 Oktober 2011

KETIKA CINTA PERGI!!!!!!!!!!!

Ketika cinta pergi
by: sinye polani

Cinta di da;am hidup ini sangatlah penting.
Tanpa cinta tidak akan ada kedamaian dan sukacita dalam hidup ini.
Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya cinta.
Cinta itu juga membuat kita lupa diri.
Ia seolah-olah membuat kita tenang.
Tapi, tanpa kita sadari cinta juga bisa pergi dari hidup kita, jika kita selalu menyianyiakan makna cinta tersebut..
Ketika cinta hilang dari hidup kita, hati ini terasa hampa, kosong, dan tidak ada semangat untuk hidup..
Walaupun cinta pergi dari hidup kita, kita harus terus brjalan dan melupakan yang telah berlalu.. 

FRIENDSHIP FOREVER!!!!!!!!!

FRIENDSHIP FOREVER
KARYA :SINYE POLANI
“Echa lo udah siap apa belum?lo harus nemenin gue ke toko buku ya, lo harus bantuin gue cari buku yang nggak jelas itu ya pliz,” ujar Feby. “Ia gue bakal nemenin lo kok, masa temen nggak mau bantuin temennya sih,” ujar gue. “Makasih banget ya Cha, lo emang sahabat terbaik gue,makasih banget,”ujar Feby. “Feb itu gunanya sahabat,”sambil meluk Feby. “Yaudah yuk kita jalan,”ajak gue sambil menggandeng tangan Feby.
Gue sama Feby udah menjalin persahabatan dari kecil,dulu waktu gue kecil gue ama Feby tetanggaan, dan sampai sekarang kita berdua tetap tetanggaan. Gue ama Feby selalu satu sekolah dari sd sampai sekarang sma. Hari ini gue harus nemenin Feby ke toko buku buat nyari buku akuntansi, karena kelalaian Feby yang nggak pernah ngerjain tugas akuntansi sekarang dia di hukum ama pak Jaya, kata Feby akuntansi tuh susah banget,makanya dia paling benci ama pelajaran ini,apalagi setelah naik ke kelas dua dia pisah kelas ama gue,jadi nggak ada yang bisa bantuin dia deh,gue masuk jurusan IPA dan Feby IPS.
“Cha habis ini kita ke resto sebelah yah, kata temen gue makanannya enak-enak loh,” ajak Feby. “Ya udah kalau masih mau singgah makan kita ke kasir buat bayar aja sekarang,supaya nggak kemeleman,”ajak gue. “Yaudah yuk.”. Kami berdua pun ke kasir dan membayar buku yang tadi di ambil. Sekarang kita berdua udah duduk di resto kurang lebih setengah jam tapi pesanan kitaa belum datang juga. “Ya ampun Cha lama banget sih gue udah lapar nih,katanya restoran bagus tapi layaninnya lelet,”komentar Feby. “Ya udah lo tenang ya palingan entar udah dateng,sabar aja,gue ke toilet dulu ya.”ujar gw. “Jangan lama-lama cha.” Ujat Febi. Setelah selesai akhirnya gue keluar dari toilet,pas gue keluar dari toilet nggak sengaja ada yang nabrak gue mpe baju gue kotor. “Gila lo jalan tu hati-hati dong,”seloroh gue sambil membersihkan baju. “Aduh maaf ya,gue nggak sengaja.” Kata cowok yang nabrak gue-kebetulan yang nabrak cowo-. “Apa lo bilang?” Sambil angkat muka gue buat liat muka orang yang nyantai banget omong maaf ama gue. “Gila ne cowo cakep pisan euy,” Gue berkata dalam hati. “He lo pikir ne baju mama lo yang nyuci ampe-ampe lo ngomong maaf nyantai banget,lo pkir nih jalan punya nenek moyang lo jadi lo boleh lari-larian di sini seenak jidat lo apa,asal lo tau ya kalau salah tu harus bertanggung jawab lo pikir lo siapa,mentang-mentang lo cakep jadi lo sok-sok gitu,dasar cowo nggak tau etika, kayaknya lo harus di kasih pelajaran nih karena lo udah cari masalah ama gue,” gue masuk ke toilet dan keluar lagi dengan membawa segayung air dan gue pun langsung mengguyur dia dengan air itu,”noh makan tuh air,basah-basah deh lo,”ejek gue sambil kembali ke meja gue.
“Cha lama amat sih lo ke toiletnya?mpe makanan nya udah dateng baru lo nongol,”tanya Feby. “tadi ada masalah dikit di sana,ada cowok nabrak gue mpe baju gue kotor ya udah gue langsung namprat di mpe dia nggak ngomong apa-apa,”jelas gue. “Eh tadi waktu lo ke toilet ada cowok ganteng lewat,kayaknya pemilik resto ini deh,”ujar Feby. “Lo tau dari mana kalau dia yang punya resto ni,?”tanya gue. “Lah tadi dia ngomong ama manajernya tau,”jelas Feby. “Nah cha itu orang nya yang tadi gue bilang,”tunjuk Feby,” what??? Itu orangnya Feb,parah lo,itu cowo rese banget,cakepnya luar doang dalamnya busuk,”jelas gue. “Cha kita tuh belum kenal dia cha,lo jangan ngejudge orang kayak gitu dong,”nasehat Feby. “Lo tau tu cowo belagu yang nabrak gue  trus numpahin minum dibaju gue,lo mau ngajak gue kenalan ama dia?trus tadi lo bilang dia pemilik resto ini,gue ogah banget makan di sini, gue nggak bakal mau kenal ama cowo kayak gitu,”gue berkata. “Ya ampun cha dia dateng ke meja kita,ucap Feby. “Apa dia ke meja kita? Yuk kita jalan Feb,gue malas berurusan ama dia,”ajak gue.”gue mau kenalan ama dia cha,kalu lo mau jalan ya udah lo duluan aja,”ucap Feby. “FEBY lo kenapa bisa naksir ama dia sih?”tanya gue,omongan gue terpotong karena sekarang tu cowo udah ada di samping meja gue dan Feby,dan sekarang dia kenalan ama gue dan Feby tapi gue nggak ngomong banyak ama dia,yang ngobrol ama dia ya feby,. Mereka berdua ngobrol mpe 3 jam dan mereka berdua nyuekin gue, ikh sebel banget, semua gara-gara tu cowo nyebelin. “Feb,kalau lo masih mau ngobrol ama nih cowok gue cabut duluan,”tegur gue sambil berdiri dan jalan ke luar. “Cha lo marah ya,jangan marah ya,”ujar Feby. Tapi gue udh nggak peduli lagi ama dia,gue cape di kacangin mendingan pulang dan tidur.
***
Udah seminggu ini gue nggak ketemuan ama Feby,tiap di telpon nggak pernah di angkat kadang-kadang juga nggak aktif kemana sih nih anak, masa hanya karena masalah tempo hari dia nggak mau ketemu gue sih, pasti gara-gara cowo itu, gue harus ngomong gimana lagi sih ama ni anak, keras kepala banget, tiba-tiba ada yang ngetok pintu rumah gue, siapa sih yang datang bertamu malam-malam gini sih, gerutu gue. Gue pun bergegas ke depan buat bukain pintu. Betapa terkejutnya gue ternyata yang datang itu Feby, dia datang dalam keadaan yantg parah banget,di langsung meluk gue dan nangis sejadi-jadinya. Gue bingung sebenarnya dia kenapa.
Echa maafin gue, gue nyesel banget udah marah-marah ama lo, gue nyesel nggak denger kata-kata lo, gue nyesel banget Cha,ucap Feby sambil terisak. Kita ke dalam aja ya feb,lagian ini udah malem nggak baik udara malem buat kesehatan,ajak gue. Gue pun mengajak Feby ke kamat gue buat cerita apa yang terjadi. Sekarang lo tenangin diri lo dan cerita ya,ucap gue.  Jadi gini ceritanya Cha. Feby pun mulai ceritain semua kejadian yang menimpa dia, betapa terkejutnya gue saat tahu bahwa cowok brengsek itu berusaha buat merkosa sahabat gue,gue benar-benar nggak nyangka. Cha maafin gue ya, gue bukannya dengerin omongan lo gue malah musuhin lo Cha, gue nyesel banget gue nggak nyangka kalu lo bakal nerima gue lagi Cha,nyesal feby. Feb kita berdua itu frienship forever, bagi gue ini masalah dan tantangan dalam persahabatan kita, dan lo denger lo bakal jadi frienship gue selamanya, gue berkata sambil meluk Feby.
Sekarang gue tahu kalau setiap persahabatan nggak akan selalu senang-senang aja, pasti selalu ada tantangan untuk mendapatkan friendship forever kita.
THE END

CINTA BERSEMI DI BALI !!!!!!


CINTA BERSEMI DI PULAU BALI
KARYA : SINYE POLANI THOOMASZEN
“LARA!!!! Cepetan bangun, kita bakalan terlambat ke bandara kalau lo masih malas-malasan di tempat tidur gitu.” Ujar jesika. “ia Jez gue bangun,lo bawel banget sih,lagian kita nggak bakal telat kok,ini khan baru jam 4 pagi non, kita khan berangkat jam 6 kenapa harus buru-buru sih ke bandara,di bandara itu nggak ada yang menarik tau, lagian lo khan udah sering ke bandara Jez.” Ujar gw kesel. “Lara sayang dari pada lo banyak ngoceh mendingan lo sekarang siap-siap karena lo itu kalau siap itu bisa berjam-jam, lagian lo khan yang jadi ketua study tour kali ini Ra,” balas jezika. “jadi kalau gue yang jadi ketua memangnya kenapa?” tanya gw. “Ya ampun Ra lo bego banget sih, dimana-mana ketua itu udah harus standby duluan dari pada anggota yang laen bukan malah masih malas-malasan di tempat tidur Ra,” ujar jezika gemes. “ia Jezika gue tau kok tugas gue,” ujar gw. “kalau lo udah tau berarti sekarang lo udah harus mandi, gue bakal nunggu lo di bawah ok,ingat jangan lama-lama,” ujar jezika, sambil menutup pintu kamar gw. “siap bos.” Ujar gw.
Cewek yang barusan bangunin gue plus guruin gue pagi-pagi itu Jezika, dia itu sahabat gue dari kecil, hari ini gue,Jezika, dan rombongan yang laen bkal berangkat ke bali dalam rangka study tour mahasiswa baru, dan kebetulan juga gue di pilih buat jadi ketua sama dosen pembimbing gue, sebenarnya gue malas banget, tapi karena berhubung sahabat gue yang namanya Angga lagi kuliah di sana dan gue udah hampir 4 tahun nggak ketemu dia,gue akhirnya mau ikut dalam study tour ini, keberangakatan gue ke Bali tanpa sepengetahuan Angga, karena gue bakal buat surprise buat dia, maka dari itu gue berdoa moga-moga aja dia senang liat gue di bali.
Akhirnya gue selesai bersiap-siap dan turun ke bawah, di ruang makan udah ada ortu gue,kaka gue, dan juga Jezika. “Pagi ma, pagi pa, pagi kaka ku sayang,” gue menyapa semua anggota keluarga gue. “pagi juga sayang,”ucap ortu gue. “pagi juga my sister, gimana udah siap jalan dan mengikuti kegiatan study tour lo hari ini?” Tanya ka Rafael. “Siap nggak siap sih kak,gue nerveous banget,” ujar gw. “napa nerves sister?” tanya ka Rafa. “Gue takut aja kalu gue nggak bisa mimpin rombongan gue,” ujar gw. “lo harus yakin kalau lo pasti bisa.gue yakin kok adik gue ini pasti bisa menjalankan tugas dengan baik,” ucap ka Rafa memberikan semangat. “makasih my brother,” ujar gw sambil meluk kaka gue. “Yaudah sayang cepetan gih berangkat ke bandara nanti telat lagi,” tegur ortu gue.” Ia ma,pa, aku berangkatt dulu ya,doain aku supaya sukses ya ma,pa,” sambil nyium pipi ortu gue. “Ya udah ma pa Rafa antar Lara dulu ya,” ujar kaka gue sambil ngambil kunci mobil. “Hati-hati di jalan ya Raf,jangan ngebut-ngebut,”pesan ortu gue. “Ok ma,pa. Aku bakal jaga Lara kok,” ujar ka Rafa. “Ya udah kita jalan dulu ya ma,pa.” Ujar gw  Sambil jalan ke ruang tamu buat nemuin Jezika. “Ayo jez kita jalan,” ajak gue, “oh udah habis pamitannya?” Tanya Jezika, “udah ayo jalan nanti telat lagi,lagian anak-anak udah pada nunggu,” gue berkata. Kita pun berangkat menuju ke bandara,selama perjalanan ke bandara gue mikirin Angga terus,nggak tau kenapa gue bisa mikirin dia, apa mungkin yang dikatakan ka Rafael ama Jezika kalau gue sebenarnya ada rasa ama Angga,? Tapi gue nggak bisa menganggap dia lebih dari sahabat, dia aja bersikap biasa aja kok ama gue,kenapa gue bisa punya pikiran yang aneh gini ya, pokoknya gue nggak boleh mikir yang macam-macam,pokoknya NGGAK BOLEH TITIK...
Tak lama kemudian gue ama Jezika sampai di bandara, setelah mengangkat barang-barang gue ama Jezika ka Rafa pun langsung pulang. Ternyata anak-anak udah pada ngumpul, kami pun memutuskan untuk lngsung masuk di ruang tunggu,karena bentar lagi kita bakal berangkat. Setelah check-in dan lain sebagainya, gue bersama rombongan pun masuk ke ruang tunggu,beberapa menit duduk di ruang tunggu,kami pun akan segera berangkat, selama di atas pesawat gue kebayang mukanya Angga terus,gue nggak tahan lagi ampe gue pun terdidur.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam kami pun sampai di Bali. Nggak nyangka banget gue kalu Bali tuh indah banget.gue ampe nggak berkedip waktu perjalanan ke hotel.gila pemandangannya indah banget gue nggak nyangka aja kalau gue sekarang ada di Bali. Setelah menempuh perjalanan darat kamipun sampai di hotel. “Gila Jez ini hotel apa hotel kayak menara eiffel bo,” komentar gue, “nha di situ kelemahan lo Ra”, ujar Jezika, “ha kelemahan gue,mangnya kelemahan gue apa?” tanya gw bingung. “Kelemahan lo itu,lo ulang-ulang ke luar negeri,lo sering banget tour ke luar negeri, tapi lo nggak pernah tour di indonesia, makanya lo baru liat hotel segini lo udah kaget banget,di jakarta juga banyak kale,” jelas Jezika. “Ia gue ngarti kok, sekarang kita masuk aja ok,gue manggil anak-anak itu dulu ya,”ujar gue. “Teman-teman sekarang angkat barang-barang kalian karena sekarang kita bakal check-in dulu di dalam.ingat pesan gue kalian nggak boleh kemana-mana tanpa seijin gue,kalian ngerti khan?” ujar gw. “Ia kak,”ujar mereka. Kami pun masuk ke dalam hotel dan check-in,  setelah itu kami pun ke kamar masing-masing dan beristirahat,gue ma Jezika pasti satu kamar kita nggak bisa ke pisah, kami pun beristirahat dan bakal lanjuti kegiatan besok pagi.
***
Keesokan harinya kami pun bangun dan melakukan ritual pagi yaitu sarapan. “Guys kita bakal sarapan di restaurant hotel jadi sekarang kita siap-siap supaya habis sarapan kita bakal melakukan kunjungan ke salah satu Universitas di sini,gue sendiri nggak tau namanya,jadi gue tunggu kalian di lobi hotel ok,kalian boleh jalan-jalan tapi nggak boleh  jauh-jauh ya,” jelas gue. “Ia ka,” ujar mereka. Gue ama Jezika ke restaurant buat sarapan setelah tiba disana kami pun nggak buang-buang waktu dan langsung mesan sarapan.
Setelah sarapan kurang lebih satu setengah jam gue ama Jez langsung ke lobi hotel, setelah sampai di sana gue mengabsen mereka satu persatu, setelah lengkap kami langsung menuju ke kampus yang menjadi study tour kita yang pertama. Selama perjalanan ke sana gue nggak bisa berhenti mikirin Angga,gue slalu berfikir seandainya kalau universitas yang bakal gue datangin ini kampusnya Angga, apa betul gue sayang sama Angga melebihi sayang seorang sahabat, tapi gue takut kalau Angga nggak sayang ama gue dan cinta ini akan sia-sia aja,lagi asik-asiknya melamun ada yang kagetin gue, “Ra udah nyampe kali,lo nggak mau turun,” tegur Jezika, “oh udah nyampe toh yaudah ayo kita masuk,”ajak gue.
“Menurut gue ni ya Ra kayaknya kampus yang bakal kita datengin ini kampus terbesar di Bali deh,liat aja bangunannya bersejarah banget,kayak kerajaan kuno gitu loh,”komentar Jezika. “Ia Jez gue sependapat ama lo,ni kampus betul-betul kayak kerajaan masa lampau,liat aja masa zaman udah canggih gini nggak renovasi sih,katanya nih kampus terbaik di kota Bali,lo liat aja masa nama universitas aja kagak ada sih,payah banget nih kampus,nggak ada bagus-bagusnya,”pendapat gue. Gue ama rombongan  akhirnya masuk ke dalam wilayah kampus ini,dari luar kagak bagus sih,tapi, masuk kedalam dulu,hijau banget nih kampus,nggak nyangka gue nih kampus udah kayak hutan hijau bo, kami pun mengikuti serangkaian kegiatan di kampus ini,menyenangkan sih,tapi gue belum ketemu ama orang yang nyelenggarakan acara ini,biasa gue mau bincang-bincang ama dia.
Gue Lagi asik ngobrol ama Jezika,tapi tiba-tiba ada yang manggil gue,. “Lara, ngapain lo di sini” ujar cowo yg nggak gw kenal.. “Siapa ya?”tanya gue. “Ya ampun lo lupa ama gue Rara,”ucap cowok itu. Itu khan panggilan sayang Angga buat gue. “Lo Angga,?” Tanya gue. “Yap gue Angga,temen lo yang paling ganteng sedunia,”ucap Angga. “Angga, ini lo Ngga,ya ampun gue kangen ama lo,”langsung meluk Angga.” Ya ampun girls kayak gue ini mati terus hidup lagi mpe lo segini kangennya,pelukan lo erat banget lo,”kata Angga. “Gue nggak nyangka bakal ketemu lo di sini,padahal gue mau nyari keberadaan lo tuh entar tapi kita ketemu di sini,jangan bilang kalau nih kampus lo,”gue berkata. “Dan lo juga jangan bialng kalau lo peserta study tour yang ngadain kunjungan ke kampus gue,” ucap Angga. “Udah kangen-kangennya,? Kalian lupain gue yah,jadi gue hanya mandangin kalian kangen-kangenan,terus gue jadi patung di sini.”protes Jezika. “Ya ampun Jez, ini loh Jez, lo berubah 180 derajat,nggak kayak dulu,”komentar Angga. “He Ngga kenapa setiap lo ketemu gue, beda banget ama lo ketemu Lara,? Jangan-jangan dugaan gue betul kalu kalian berdua saling suka?” Selidik Jezika. “Jezika lo ngomong apa sih,”protes gue. Kami bertiga pun bercanda mpe acara di kampus Angga habis. “Hati-hati di jalan ya kalian berdua,nanti gue main ke hotel kalian,”ucap Angga. “Makasih hari ini ya Angga,”ucap gue.”ia sama-sama,bye.” Akhirnya kami menyelesaikan kegiatan di hari pertama kita di Bali.
Hari-hari di Bali gue lewati dengan indah semenjak gue ketemu ama Angga, mungkin ini yang namanya jatuh cinta, serasa nyaman kalau ada dia di samping,gue udah yakin ama perasaan gue sendiri tapi gue nggak tau apa Angga juga punya perasaan yang sama kayak gue, gue udah cerita ama Jezika tapi dia bilang kalau Angga juga pounya perasaan yang sama kayak gue hanya dia belum berani buat ngutarainnya.
Selama gue di bali Angga selalu temani gue, dia ngajak gue ke pantai sanur hari ini,nggak tau kenapa gue merasakan kalau hari ini Angga beda banget nggak kayak biasanya,hmhmp mungkin ini hanya perasaan gue aja,. Lara lo percaya nggak istilah sahabat jadi cinta? tanya Angga. Gue sih percaya-percaya aja kok,mangnya napa Ngga? Tanya gue balik. Ra, sebenarnya ada yang mau gue omongin ama lo,penting banget, kata Angga sambil mandang gue, saat ini gue merasa kalau kayaknya Angga mau ngutarain perasaannya pada gue,jantung gue rasanya berdebar kenceng banget. Lo mau ngomong apa Ngga? Tanya gue. Sebenarnya gue udah menyimpan rasa ama lo lama Ra,gue sayang ama lo dari dulu Ra, tapi gue nggak berani buat ngutarainnya karena gue takut kalu lo bakal nolak gue, tapi hari ini gue mau langit,laut,pantai ini,dan semua orang yang ada di pantai sanur ini menjadi saksi bahwa gue sayang banget sama lo, ujar  Angga. Dan gue mau lo jadi pacar gue sekarang dan sampai kapanpun juga, jadi lo mau nggak jadi pacar gue Ra? Tanya Angga sambil megang tangan gue. ANGGA GUE LARA SAYANG BANGET AMA LO DAN GUE MAU JADI PACAR LO SELAMANYA!!! TERIAK GUE. Jadi sekarang kita resmi pacaran ya sayang, kata Angga sambil meluk gue.
Gue bahagia banget karena sekarang gue udah tau kalau cinta gue nggak bertepuk sebelah tangan dan gue akan selalu mencintai Angga sampai kapanpun dan Bali menjadi saksi cinta kita berdua.
THE END

Kamis, 20 Oktober 2011

KASMARAN!!!

KASMARAN
DI SAAT CINTA MENYAPA, HATI BERBUNGA-BUNGA..
PERASAAN TAK TENTU..
APA YANG HARUS KU LAKUKAN???
RASA INI TUMBUH BEGITU SAJA..
KAU YANG DULU BERBEDA DENGAN KAU YANG SEKARANG....
AKU BERSYUKUR BISA MENCINTAI MU..
TIADA LELAH AKU MEMIKIRKANMU...
MENATAPMU SAJA, SUDAH MEMBUAT KU TENANG..
AKU YAKIN MALAIKAT CINTA TELAH MENGANUGERAHKAN CINTA DI ANTARA KITA...
SEMOGA TUHAN MENYERTAI CINTA TULUS INI...

PATAH HATI


PATAH HATI
AKU MENCINTAIMU DI DALAM HATIKU...
SETIAP HARI AKU MEMIKIRKANMU...
TAK PERNAH SEDIKITPUN WAKTU KU LEWATI TANPA MEMBAYANGKAN DIRIMU...
KAU SEPERTI MALAIKAT YANG DATANG DARI SURGA...
HIDUPKU INDAH DI SAAT AKU JATUH CINTA PADAMU...
TAPI....
MALAIKAT CINTA YANG DULU AKU CINTAI, TELAH MENYAKITI DAN MEMATAHKAN SAYAP CINTA INI...
TUHAN, MENGAPA RASANYA SAKIT SEKALI...
HARI-HARI YANG INDAH ITU TELAH BERGANTI DENGAN HARI-HARI YANG MENYEDIHKAN...
AKU TAK TAHAN DENGAN RASA INI...
MALAIKAT CINTAKU TLAH PERGI DAN MENINGGALKAN AKU SENDIRI DI KEGELAPAN MALAM...

Sabtu, 10 September 2011

PLAY GIRL KAMBUHAN !!!!

PLAY GIRL KAMBUHAN
OLEH:SINYE POLANI THOOMASZEN
Hari senin adalah hari yang paling menyebalkan buat gue. Gue nggak suka aja ama hari ini, harus bangun pagi, terus harus upacara, dan yang lebih menyebalkan lagi, harus dengar ceramah kepsek. Gue hanya bisa mengeluh aja, nggak bisa berbuat apa-apa.
“Lid, bosen banget nih gue denger ceramahnya kepsek.” ujar cewek yang bernama Imel.
“lo pikir hanya lo aja yang bosen, gue juga kali” sambung gue.
“ya udah, kita kabur yuk ke kelas” sahut imel di belakang gue.
“Caranya gimana??” tanya gue.
“sini gue bisikin” ujar imel sambil membisikkan rencananya di telinga gue.
“gila lo mel, kalau ketahuan gimana,?” tanya gue kaget pas tau rencananya.
“nggak bakalan ketahuan deh.” Ujar Imel santai.
“lagian siapa yang mau gendong gue, kalau gue pingsan mel?” tanya gue
“lo nggak usah khawatir deh, nanti gue suruh cowok gue yang gendong.”
“cowo lo yang mana? Cowo lo khan banyak.” Ujar gue.
“yah si Remon lah, masa David sih. Dia khan nggak skul bareng kita.”
“okok” ujar gue mengiyakan.
Gue pun langsung melakukan rencana gue dan Imel. Ternyata ucapan imel terbukti, semua langsung memperhatikan gue yang pingsan dadakan. Ada yang bersyukur, ada pula yang tidak senang seperti kepsek, yang tidak senang, kalau ceramahnya di potong dengan kejadian yang aneh-aneh. Akhirnya gue di bopong ke uks, setelah sampai di sana, beberapa menit kemudian gue sadarkan diri.
“Lidya, lo nggak apa-apa khan?” tanya Imel pura-pura khawatir.
“gue baik-baik aja kok.” Ujar gue.
“ya udah kalau gitu, lo istirahat di sini aja yah, gue ke kelas dulu” ujar Imel.
“gue nggak mau di sini ah, gue ikut lo ke kelas aja” ucap gue sambil bangun dan berjalan menuju ke kelas.
Saat istirahat adlah hal yang paling menyenang buat gue dan sahabat gue tercinta Imel. Kalau udah di kantin, gue ama dia ampe lupa waktu deh. Tapi, kalau cowoknya Imel udah dateng, ya udah dia ninggalin gue sendirian. Untung aja ada cowo gue Jason yang selalu dan senantiasa ada di sisi gue saat gue butuhkan, sama kayak ini nih.
“hai my princess.!!” Sapa Jason, saat gue lagi duduk sendirian di kantin,di tinggalin Imel lagi
“hai juga my prince,” sapa gue, sambil tersenyum senang.
“sorry yah aku telat datengnya,”
“nggak apa-apa kok, lagian aku seneng kalau ada kamu di sini, jdi aku nggak sendirian lagi”
“mangnya, Imel di mana?”
“kamu kayak nggak kenal dia aja, dia lagi mojokan ama Remon di lap basket”
“ckckckck. Kapan sih tuh anak berubah, Remon khan cinta banget ama dia.”
“aku juga heran, kapan yah dia bisa berubah. Aku takut aja, kalau suatu saat dia bakalan kena batu nya.”
“itu juga yang aku pikirin, ya udah nggak usah mikirin masalah ini lagi. Kita ganti topik aja”
“ia kita ganti topik aja”
Kami pun crita-crita tentang film favorit kami berdua, sampai bel berbunyi, dan memisahkan kami. Gue ama Jason emang beda kelas, gue kelas 11, dia kelas 12. Jadi wajar kalau kita jarang ketemuan. Karena, Jason khan lagi persiapan buat ujian nanti.
Gue memandang Imel dan Remon dari jauh. Gue senang, kalau sahabat gue bahagia. Tapi, sifat play girlnya itu yang buat gue sedih. Gue nggak tau gimana perasaan Remon kalau tau, kalau cewe yang dia sayang banget main belakang dengan cowo lain. Gue nggak bisa hitung berapa jumlah cowo Imel. Dari sma sampai kuliah dia punya semua. Hanya mereka nggak tau permainan Imel di belakang mereka. Gue sedih banget. Gue takut kalau suatu saat nanti Imel bakalan rasain hal yang sama kayak cowo-cowo yang udah dia mainin semua. Gue takut banget. Segala usaha, nsehat, udah gue ngomong ama dia, tapi dia nggak pernah peduli. Kapan sih dia mau sadar.
“nggak usah mikirin sayang, aku yakin Imel bakal sdar dengan apa yang dia lakuin ke cowo-cowo itu, kamu nggak usah khawatir yah, nanti kamu sakit lagi.”
“ia sayang, aku juga nggak mau terlalu mikirin masalah ini. Tapi, Imel sahabat kita. Gue merasa, kalau selama ini gue jadi sahabatnya, nggak pernah nasehatin dia.”
“udah, aku yakin, suatu saat dia akan sadar kok. Sekarang kamu masuk kelas gih, keburu gurunya masuk lagi.”
“ia, aku masuk dulu yah.”
“ia, jangan terlalu mikirin lagi sayang.”
***
Hari ini ulang tahun gue yang ke 17, dan bakal di buat pesta. Tapi bukan malam ini tapi malam minggu. Gue seneng banget hari ini, karena hari ini gue udah di kasih surprise ama pacar tersayang ku. Sekarang aja dia udah nungguin aku di ruang tamu sambil ngobrol ama papa. Aku seneng kalau pacar aku deket ama orang tua akuterlebih ama papa, soalnya papa sayang banget ama aku, maklum anak tunggal.
“Jas, ayuk jalan. Nannti keburutelat lagi hari ini” ujar gue.
Gue pun segera pamitan ama papa. “papa, Lidya brangkat skolah dulu yah.”
“om, kita jalan dulu yah.” Pamit jason.
“hati-hati yah.” Ujar papa.
Sesampai gue di sekolah. Banyak yang ngucapin ultah ke gue. tapi, gue nggak liat sosok Imel di antara temen-temen gue di kelas. Di mana yah tuh anak. Setelah tanya sana-sini, ternyata dia ada di halaman belakang sekolah.
“Mel, ngapai lo di sini.” Ujar gue mengangetkan.
“lo udah dateng Lid? Gue kira lo terlambat lagi bareng Jason, ternyata enggak.” Ujar Imel lemas.
“lo sakit Mel? Muka lo pucat loh. Pulang aja yah?” ujar gue cemas.
“gue nggak sakit kok Lid, gue hanya lagi pikiran banyak aja.” Ujar Imel, sambil tersenyum miris.
“mikirin apa? Lo  sharing ama gue aja, mungkin gue bisa bantu lo Mel. Ada masalah apa?” tanya gue.
“Lid! Gue jatuh cinta ama seseorang.” Ujar Imel.
“ow, masalah itu.” Ujar gue sambil tersenyum
“lo kok nggak kaget sih??” ujar Imel, bingung dengan sikap gue.
“khan lo udah biasa jatuh cinta. Jadi, buat apa gue harus kaget. Ya udah sekarang siapa lagi korban lo??” tanya gue.
“gue betulan suka ama dia Lid. Melebihi apa pun. Tapi, dia itu sodaranya Remon. Gue harus gimana dong.?” Ujar Imel bingung.
“lo harus ikut apa kata hati lo Mel. Kalau, kata hati lo bilang lo harus milih Remon ya udah lo milih remon aja. Tapi, kalau hati lo milih sodaranya Remon yaudah, lo milih sodaranya aja.”
“ok Lid. Hati kecil gue milih sodara Remon Lid.”
“ya udah, kalau gitu. Sekarang lo ngomong aja ama Remon.” Ujar gue.
“ok. Gue bakal ngomong ama Remon. Makasih saran nya Lid.” Ujar imel, sambil lari meninggalkan gue. mungkin mau ketemu Remon.
gue yakin Imel bisa milih yang baik buat dia. Apalagi, dia udah bener-bener sayang ama sodara Remon. Semoga dia bisa berubah.
***
Malam ini gue bakal ngadain pesta ultah gue yang ke 17. Sekarang udah banyak temen-temen gue yang dateng. Tapi, Imel kok belum keliatan. Kebiasaan telat nih anak.
“Jas, lo udah ngundang Remon khan?” tanya gue
“udah sayang. Kamu nggak perlu khawatir deh.” Ujar Jason.
“ok deh kalau gitu.” Ujar gue.
“Lidya, kita mulai acaranya yah, lagian udah malem nih.” Ujar Marissa. Dia yang jadi mc di acara gue.
“ia mulai aja.” Ujar gue.
“akhirnya acara di mulai tanpa kehadiran Imel. Padahal gue pengen kasih second cake gue ke dia, tapi dia nggak ada, jadi ya udah.”
Saat gue lagicerita-cerita ama Jason, tiba-tiba Remon dateng sambil lari-lari ke arah gue dan Jason.
“Lidya!!! Gawat Lid.” Ujar dia sambil ngatur napas.
“gawat kenapa??” tanya gue.
“Imel mau bunuh diri di depan Lid.” Ujar Remon.
“apa????? Dia mau bunuh diri?? Kenapa??” tanya gue. tanpa menunggu jawaban gue langsung lari ke depan rumah gue.
“Lidya!!! Tunggu sayang.” Panggil Jason sambil mengejar gue.
Sesampai di depan rumah gue liat Imel berdiri di tengah jalan sambil membentangkan tangan kayak orang mau bunuh diri. Gue langsung meneriakinya.
“Imel!!! Jangan Mel, bahaya sayang. Gue nggak mau lo ngelakuin hal bodoh kayak gini Mel. Kita bisa ngomong baik-baik Mel!!!” teriak gue sambil nangis.
“Lid!!! Ternyata, sakit hati itumenyakitkan banget yah. Gue mau bunuh diri aja Lid!! Gue takut nyakitin dan di sakitin  ama seseorang yang gue cinta Lid.” Ujar Imel sambil nangis.
“ia kita ngomong baik-baik di dalam yah.” Bujuk gue.
“gue udah nggak sanggup Lid!!!” ucap Imel terbata-bata dan akhirnya pingsan juga.
***
Ternyata, Imel di putusin ama sodaranya Remon. Di saat imel udah mulai belajar untuk setia ternyata dia malah di khianatin dan di mainin aja. Akhirnya, apa yang gue takutin terjadi juga. Gue udah nggak tau mau ngomong gimana lagi ama Imel, dia betul-betul drop, dia ampe masuk Rumah sakit. Inilah akibat kalau kita mempermainkan perasaan orang yang bener-bener sayang ama kita. Dia bakal ngebalas persis seperti apa yang kita lakuin ke dia.
THE END